Jumat, 13 Januari 2012

KONSOLIDASI PADA TANGGAL AKUISISI


Pada dasarnya, laporan keuangan keungan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip akuntansi yang sama. Akan tetapi, laporan keuangan konsolidasi melaporkan hasil operasi dan posisi keuangan dua entitas atau lebih yang memliki hubungan istimewa menjadi sebuah laporan keuangan yang seolah-olah berasal dari satu entitas, tentu saja setelah mengalami proses eliminasi.
Kertas kerja konsolidasi
Kertas kerja konsolidasi merupakan mekanisme yang efisien untuk menggabungkan akun-akun  dari  perusahaan yang terpisah yang akan dikonsolidasi dan untuk menyesuaikan saldo gabunganmenjadi angka-angka yang akan dilaporkan seakan-akan semua perusahaan yang dikonsolidasi  adalah satu entitas. Penting untuk diketahui bahwa entitas konsolidasi tidak mempunyai pembukuannya sendiri, tiap-tiap perusahaan  yang akan dikonsolidasi mempunyai pembukuan mereka sendiri-sendiri. Kertas kerja konsolidasi berisi dari empat kolom yaitu:
1.      Nama pos, berisi nama pos-pos yang merupakan asset,kewajiban maupun ekuitas entitas.
2.      Data neraca, memuat 2 subkolom yaitu data perusahaan induk dan anak . Tiap subkolom menjelaskan nilai dari pos-pos yang ada disebelah kiri
3.      Ayat jurnal eliminasi.  Pada kolom ini, total saldo akun perusahaan-perusahaan terpisah yang akan dikonsolidasi disesuaikan untuk mencerminkan angka yang akan muncul jika entitas konsolidasi berdiri sendiri sebagai entitas tunggal dan legal . agar tidak bercampur dengan ayat jurnal umum, ayat jurnal eliminasi diberi tanda “E” pada sudut kiri jurnalnya. Ayat jurnal eliminasi hanya muncul di kertas kerja konsolidasi dan tidak mempengaruhi pembukuan perusahaan manapun
4.      Terakhir adalah kolom konsolidasi yang memuat hasil akhir dari peyesuaian dari entitas-entitas yang akan dikonsolidasi. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:

 
Nama pos
Data neraca percobaan
Ayat jurnal eliminasi
konsolidasi
Entitas induk
Entitas anak
Debet
Kredit

























Penyusunan neraca konsolidasi sesaat setelah akuisisi kepemilikan penuh
Contoh kasus:
Alim corp. membeli seluruh saham deeny company pada  tanggal 1 januari dan sesaat setelahnya langsung menyusun neraca konsolidasi . Berikut disajikan neraca terpisah kedua entitas tersebut sebelum akuisisi:

Alim corp.
Deeny company
Aktiva


Kas
700.000
100.000
Piutang usaha
150.000
100.000
Sediaan
200.000
120.000
Tanah
350.000
80.000
Bangunan dan peralatan
1.600.000
1.200.000
Akumulasi penyusuta
(800.000)
(600.000)
Total aktiva
2.200.000
1.000.000
Kewajiban dan ekuitas


Utang usaha
200.000
200.000
Utang obligasi
400.000
200.000
Saham biasa
1.000.000
400.000
Laba ditahan
600.000
200.000
Total ekuitas & ekuitas
2.200.000
1.000.000

Selanjutnya, semua ayat jurnal dan ayat jurnal eliminasi dalam materi ini  akan diberi nomor berurut. Ayat jurnal eliminasi yang muncul di kertas kerja akan dibahas dalam teks.
Kepemilikan penuh dibeli pada nilai buku
Dari contoh diatas, alim membeli saham deeny 100% saham biasa beredar seharga $600.000. pada saat penggabungan usaha, nilai wajar yang masing-masing aktiva dan kewajiban deeny sama dengan nilai buku yang disajikan dalam tabel diatas. Harga beli saham sebesar  $600.000( 400.000+200.000).  alim mencatat akuisisi saham di pembukuannya pada tanggal penggabungan usaha dengan ayat jurnal sebagai berikut:
1 januari 20X1
          Investasi –saham deeny                                                                   600.000
                        Kas                                                                                                  600.000
Berikut neraca kedua entitas sesaat setelah akuisisi:





Alim corp.
Deeny company
Aktiva


Kas
100.000
100.000
Piutang usaha
150.000
100.000
Sediaan
200.000
120.000
Tanah
350.000
80.000
Bangunan dan peralatan
1.600.000
1.200.000
Akumulasi penyusutan
(800.000)
(600.000)
Investasi-saham deeny
600.000

Total aktiva
2.200.000
1.000.000
Kewajiban dan ekuitas


Utang usaha
200.000
200.000
Utang obligasi
400.000
200.000
Saham biasa
1.000.000
400.000
Laba ditahan
600.000
200.000
Total ekuitas & ekuitas
2.200.000
1.000.000

Kertas kerja konsolidasinya dapat dibuat sebagai berikut:
Pos
Data neraca
ayat jurnal eliminasi
Konsolidasi
Alim
Deeny
Debet
kredit
Kas
100.000
100.000


200.000
Piutang usaha
150.000
100.000


250.000
Sediaan
200.000
120.000


320.000
Tanah
350.000
80.000


430.000
Bangunan dan peralatan
1.600.000
1.200.000


2.800.000
Akumulasi penyusutan
(800.000)
(600.000)


1.400.000
Investasi-saham deeny
600.000


600.000a

Total aktiva
2.200.000
1.000.000

600.000 
3.200.000
Kewajiban dan ekuitas





Utang usaha
200.000
200.000


400.000
Utang obligasi
400.000
200.000


600.000
Saham biasa
1.000.000
400.000
400.000a

1.000.000
Laba ditahan
600.000
200.000
200.000a

600.000
Total ekuitas & ekuitas
2.200.000
1.000.000
600.000

3.200.000





Ayat jurnal eliminasi investasi:
E(a)   Saham biasa-deeny                                                                          400.000
          Laba ditahan                                                                                    200.000
                        Investasi-saham deeny                                                                    600.000
Setelah dieliminasi, neraca konsolidasi dapat disajikan sebagai berikut:
Alim corp. and subdiaries
Neraca konsolidasi
1 januari 20X1
Aktiva
Kewajiban
Kas
200.000
Utang usaha
400.000
Piutang usaha
250.000
Utang obligasi
600.000
Sediaan
320.000
Ekuitas pemegang saham
Tanah
430.000
Bangunan dan peralatan
2.800.000
Saham Biasa
1.000.000
Akumulasi penyusutan
1.400.000
Laba ditahan
600.000




Total aktiva
3.200.000
Total kewajiban dan ekuitas
3.200.000

Kepemilikan penuh dibeli diatas nilai buku
Harga saham suatu persahaan biasanya dipengaruhi banyak factor, termasuk didalamnya aktiva bersih, profitabilitas perusahaan, dan kondisi pasar secara umum. Pada saat membeli saham perusahaan lain, tidak beralasan akan mengharapkan harga beli sama dengan nilai buku saham yang diakuisisi. Berikut beberapa alasan mengapa harga beli saham suatu perusahaan lebih tinggi dari nilai buku saham tersebut:
1. Kesalahan dan penghilangan dari pembukuan anak perusahaan.
Jika pembukuan anak perusahaan diteliti, sangat mungkin kita akan menemukan  adanya kesalahan dan penghapusan yang mengkibatkan timbilnya selisih antara nilai buku dengan nilai wajar. Ketidaksesuaian itu biasanya disebabkan karena anak perusahaan tidak mengikuti prinsip akuntansi berlaku umum untu aktivitas pencatatannya. Untuk menghapus ketidaksesuaian itu, maka anak perusahaan dikoreksi dan setelah anakperusahaan  dinyatakan sesuai dengan PABU, maka tidaka ada lagi bagian diferensial yang disebabkan kesalahan dan penghilangan tersebut.
2. Selisih lebih nilai wajar diatas nilai buku dari aktiva bersih anak perusahaan yang dapat diidentifikasi
Dalam banyak kasus, nilai wajar suatu aktiva yang diakuisisi  lebih tinggi dari nilai bukunya. Akibatnya, harga beli lebih tinggi dari nilai buku saham yang diakuisisi. Prosedur konsolidasi mewajibkan menyusu neraca konsolidasi harus berdasakan nilai wajar aktiva tersebut. Untuk mencapai nilai wajar aktiva  dapat digunakan dua cara:(1) aktiva dan kewajiban direvaluasi langsung dari pembukuan anak perusahaan.(2)dasar akuntansi anak perusahaan dipertahankan dengan ketentuanrevaluasi dilakukan tiap periode.
Biasanya, perusahaan akan lebih condong untuk melakukan revaluasi aktiva dan kewajiban karena asas praktisnya, dengan syarat didalam perusahaan tidak ada hak minoritas yang berpengruh signifikan (karena dari sudut pandang minoritas anak perusahaan berkelanjutan dan dasar akuntansi tidak boleh berubah). Namun, bila ada hak minoritas, maka diperlukan ayat jurnal yang merevaluasi aktiva tersebut dan mengalokasikan dierensial dalam kertas kerja konsolidasi tiap kali laporan keuangan konsolidasi disusun.
3. Keberadaan goodwill
Pada suatu kondisi perusahaan membeli saham diatas harga total nilai wajar aktiva anak perusahaan yang dapat diidentifikasi, tambahan pembayaran tersebut biasanya diperlakukan sebagai pembayaran atas kemampuan laba yang tinggi perusahaan yang diakuisisi, karena itu sisa diferensial debet akan dialokasikan ke sebagai goodwill.
Asumsikan bahwa alim membeli saham biasa dee seharga 680.000 tunai pada tanggal 1 januari 20X1. Dalam pembelian tersebut, dapat kita lihat bahwa alim membayar $80.000 lebih tinggi dari nilai buku saham tersebut. Terkait hl ini, alim mencatat pembelian tersebut sebagai berikut:
          Investasi-saham dee                                                                         $680.000
                        Kas                                                                                                  $680.000
Dalam suatu penggabungan usaha, harga beli harus dialokasikan ke aktiva dan kewajiban yang diakuisisi. Karena itu, jumlah tertentu yang dibayar perusahaan tersebut harus dialokasikan ke aktiva dan kewajiban tertentu dan juga dialokasikan ke goodwill bila ada kelebihan (diferensial positif) pada nilai buku anak perusahaan.
Prosedur untuk kertas kerja konsolidasi seharusnya memiliki pola yang sama dengan kertas kerja biasa, hanya saja ada perlakuan khusus pada selisih nilai buku dan harga beli tersebut. Pada saat harga beli lebih tinggi, maka pembuatan ayat jurnal eliminasi harus mendebet akun diferensial  yang menyamakan posisi jumlah debet dan kredit pembelian tersebut. Lebih jelas, berikut ayat jurnal eliminasi  yang dibuat entitas konsolidasi:
E(b)   saham biasa-deeny                                                                          400.000
          Laba ditahan                                                                                    200.000
          Deferensiasi                                                                                     80.000
                        Investasi saham deeny                                                                     680.000
Saldo yang dialokasikan ke akun deferensial dalam ayat jurnal eliminasi tersebut selanjutnya akan dinolkan dengan melalui satu atau lebih ayat jurnal tambahan, tergantung nilai lebih tersebut akan dialokasikan kemana, apakah ke aktiva( alasan kedua munculnya diferensial positif) atau ke goodwill(syarat ketiga).
Bila dialokasikan ke aktiva seperti syarat kedua ,tanah misalnya, maka akan muncul ayat jurnal penyesuaian dan neraca sebagai berikut:
E(c)   tanah                                                                                                80.000
                        Diferensial                                                                                       80.000

Pos
Data neraca
ayat jurnal eliminasi
Konsolidasi
Alim
Deeny
Debet
kredit
Kas
20.000
100.000


120.000
Piutang usaha
150.000
100.000


250.000
Sediaan
200.000
120.000


320.000
Tanah
350.000
80.000
80.000c

430.000
Bangunan dan peralatan
1.600.000
1.200.000


2.800.000
Akumulasi penyusutan
(800.000)
(600.000)


1.400.000
Investasi-saham deeny
680.000


680.000a

diferensial


80.000a
80.000c 

 Total aset
2.200.000
1.000.000


3.200.000
Kewajiban dan ekuitas





Utang usaha
200.000
200.000


400.000
Utang obligasi
400.000
200.000


600.000
Saham biasa
1.000.000
400.000
400.000a

1.000.000
Laba ditahan
600.000
200.000
200.000a

600.000
Total pasiva
2.200.000
1000.000
760.000
760.000
3.200.000


Ilustrasi Perlakuan diferensial debet
Asumsikan bahwa alim membeli saham deeny seharga $800.000 pada tanggal  1 januari 20X1 dengan menerbitkan obligasi dengan tingkat bunga 9% dan nilai nominal $200.000 serta membayar tunai sebesar $600.000. untuk mencatat pembelian tersebut, alim melakukannya sebagai berikut:
1 jan 20X1
          Investasi-saham deeny                                                                     800.000
                        Utang obligasi                                                                                  200.000
                        Kas                                                                                                  600.000
         
Berikut neraca deeny pada 1 jan 20X1

Nilai buku
Nilai wajar
Perbedaan nilai wajar dan nilai buku
Kas
100.000
100.000

Piutang usaha
100.000
100.000

Sediaan
120.000
150.000
30.000
Tanah
80.000
200.000
120.000
Bangunan dan peralatan
1.200.000
580.000

Akumulasi penyusutan
(600.000)
(20.000)

1.000.000
1.130.000

Utang usaha
200.000
200.000

Utang obligasi
200.000
270.000
(70.000)
Saham biasa
400.000


Laba ditahan
200.000


Total ekuitas & ekuitas
1.000.000
470.000
60.000

Total harga beli sebesar  $800.000 lebih tinggi 200.000 dibandingnilai buku aktiva bersih  deeny (nilai total aktiva dikurangi kwajiban) sehingga terdapat difernsial sebesar itu. Total nilai wajar dari aktiva bersih dan dapat didentifikasi adalah $ 660.000. jumlah selisih lebih total harga beli dengan nilai wajar aktiva bersih adalah $140.000 . jumlah tersebut kemudian dialokasikan ke goodwill dalam neraca konsolidasi.

Pos
Data neraca
ayat jurnal eliminasi
Konsolidasi
Alim
Deeny
Debet
kredit
Kas
100.000
100.000


200.000
Piutang usaha
150.000
100.000


250.000
Sediaan
200.000
120.000
30.000c

350.000
Tanah
350.000
80.000
120.000c

550.000
Bangunan dan peralatan
1.600.000
1.200.000

20.000c
2.780.000
Goodwill


140.000c

140.000
Investasi-sahan deeny
800.000


800.000d

Diferensial


200.000d
200.000c

Total debet
3.200.000
1.600.000


4.270.000
Akumulasi penyusutan
800.000
600.000


1.400.000
Utang usaha
200.000
200.000


400.000
Utang obligasi
600.000
200.000


800.000
Premi utang obligasi



70.000c
70.000
Saham biasa
1.000.000
400.000
400.000d

1.000.000
Laba ditahan
600.000
200.000
200.000d

600.000
Total kredit
3.200.000
1.600.000
1.090.000
1.090.000
4.270.000

Kepemilikan penuh dibeli dibawah nilai buku
Ada beberapa factor yang bias menyebabkan saham dibeli dibawah nilai buku antara lain:
1.      Kesalahan pembukuan dari anak perusahaan,yang untuk perlakuan akuntansinya ama dengan pembelian diatas nilai buku  yaitu dibuatkan koreksi.
2.      Selisih lebih nilai buku dengan nilai wajar aktiva yang dapat didentifikasi. Jika terjadi seperti ini,standar akuntansi mewajibkan adanya pengakuan penurunan nilai.
3.      Berkurangnya nilai goodwill, jika ini terjadi, maka goodwill harus dihapusbukukan.
4.      Pembelian murah karena goodwill negative. Jika terdapat goodwill negative, maka goodwill negatif tersebut harus dialokasikan kesemua aktiva yang diakuisisi kecuali kas dan setara kas.


Nilai buku
Nilai wajar
Perbedaan nilai wajar dan nilai buku
Kas
100.000
100.000

Piutang usaha
100.000
100.000

Sediaan
120.000
120.000

Tanah
80.000
90.000
10.000
Bangunan dan peralatan
1.200.000
560.000

Akumulasi penyusutan
(600.000)
(40.000)

1.000.000
970.000

Utang usaha
200.000
200.000

Utang obligasi
200.000
200.000

Saham biasa
400.000


Laba ditahan
200.000


Total ekuitas & ekuitas
1.000.000
970.000
(30.000)

Penyusunan neraca konsolidasi sesaat setelah akuisisi kepemilikan pengendali
Yang lebih umum terjadi, sebuah perusaahn tidak diakuisisi sepenuhnya oleh investor. Selalu ada bagian dari hak minoritas. Maka untuk memunculkan klaim atas kepemilkan minoritas tersebut, perusahaan kemudian melaporkannya sebagai kewajiban. Jika kepemilikan pengendali kurang dari 100% dibeli lebih tinggi dari nilai buku, maka akan timbul difernsiasi. Diferensial tersebut kemudian kita debet di kertas kerja dan selanujtnya dialokasikan ke aktiva dan kewajiban anak perusahaan dengan cara yang sama dengan yang digunakan dalam kondisi akuisisi kepemilikan penuh.
Utang dan piutang antarperusahaan
Semua utang dan piutang antar entitas yang akan dikonsolidasi harus dieliminasi pada saat penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Dari sudut pandang entitas tunggal, suatu perusahaan tidak dapat berutang pada dirinya sendiri.



PERTIMBANGAN TAMBAHAN
Akun penilaian aktiva dan kewajiban pada saat akuisisi:
1.      Akumulasi penyusutan pada tanggal akuisisi
Secara teoritis, perlakuan akuntansi yang tepat pada akumulasi penyusutan adalah anak perusahaan adalah merevaluasinya menjadi nilai wajar pada tanggal penggbungan melalui alokasi diferensial. Akan tetapi dalam praktiknya, eliminasi penyusutan jaran dilakukan karena tidak mempunyai pengaruh nilai bersih aktiva dan hanya mengeliminasi akun aktiva dan kontra aktiva yang lebih tinggi.

2.      Penyisihan piutang tak tertagih
Piutang dinilai berbeda dari aktiva nonmoneter. Piutang umumnya dicerminkan sebesar nilai legal aktiva  dan dibuatkan estimasi penyisihan dalam akun kontra aktiva. Jika akun aktiva dan akun kontra aktiva dinyatakan secara tepat dalam pembukuan anak perusahaan, kedua angka tersebut akan dibawa pada neraca konsolidasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar